Kenapa ya rasanya sulit banget untuk bersyukur. Walapun kita udah dianugerahi berbagai macam nikmat sama Allah, tetep aja kita bukannya bersyukur malahan selalu merasa kurang dan kurang. Ya ga usah jauh-jauh, aku juga ngarasain hal itu koq. Terkadang aku menyesali diriku sendiri kenapa terlahir seperti ini. Sering terlintas dalam hati "kenapa ya aku ga seperti dia yang punya ini punya itu, bisa gini bisa gitu". Pokoknya banyaklah lintasan hati seperti itu. Tapi gimana donk, I'm only ordinary human" yang kadang selalu merasa memiliki keterbatasan disana-sini. Tetapi ketika aku melihat orang-orang yang secara tidak sengaja kutemui di jalan, misalnya saja seorang tukang sampah yang sudah lanjut usia yang masih berusaha mengais rezeki di usianya yang sudah sepuh, kemudian aku tersadar bahwa keadaanku lebih baik dari orang tersebut. Setidaknya aku masih lebih beruntung dari Pak Tua itu. Atau di waktu yang lain aku melihat anak kecil yang ngamen atau menjual koran di tengah teriknya matahari. Tidak pernah ternayang dalam pikiranku aku akan seperti mereka yang di usia muda sudah menjadi tulang punggung keluarga. Ya aku rasanya malu sekali. Aku yang masih dapat subsidi tetap dari orang tua setiap bulannya saja masih juga merasa kekurangan. Ya memang seharusnya sesekali kita melihat ke bawah supaya kita sadar batapa beruntungnya kita. Lalu, masihkah kita tidak bersyukur dengan keadaan kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar