Kamis, 23 April 2009

Karena Aku Begitu Cantik

Waktu itu aku ditemenin temenku mau beli suatu buku di toko buku. Terus temenku ga sengaja nemuin buku ini dan nunjukkin ke aku. Sebuah buku yang baru sekali ini aku temui. Sebuah buku yang ada cerminnya di cover depannya. Sebuah buku yang unik menurutku. Aku jadi tertarik pengen tahu buku tentang apa sih buku ini. Dari judulnya sih perempuan banget lah “Karena Aku Begitu Cantik”. Kebetulan di rak yang memajang buku ini ada salah satu buku yang kebuka. Aku coba baca apa isinya. Wah kayaknya buku ini bagus deh. Sepintas dari yang aku baca, aku bisa menangkap klo buku ini isinya tentang motivasi untuk setiap perempuan agar selalu merasa dirinya cantik. Trus pas aku lagi ngenet aku coba untuk browsing tentang novel ini untuk tau resensi atau review tentang novel ini. Dari salah satu blog ada yang ngereview buku ini dan kayaknya emang novel ini mesti aku baca deh cz aku penasaran banget apa isinya dan moga aja bisa ngasih inspirasi dan motivasi buat aku. Dari blog itu, si empunya blog sedikit memberikan bocoran berupa puisi yang ada di novel ini. Dan puisinya menyentuh banget. Begini puisinya….

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti

Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Mengapa tidak dinikmati saja,
Sedang ratap tangis tidak akan mengubah apa-apa

Jikalah luka kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama

Jikalah benci dan marah akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Mengapa mesti diumbar sepuas rasa,
Sedang menahan diri adalah lebih berpahala

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Mengapa mesti tenggelam di dalamnya,
Sedang tobat itu lebih utama

Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,
Sedang kedermawanan justru akan melipatgandakannya

Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Mengapa mesti membusung dada,
Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,
Sedang memberi akan lebih banyak memiliki arti

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Mengapa mesti dirasakan sendiri,
Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
Sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta

Puisi ini bener-bener ngingetin aku. Selama ini, aku belum menjalani hidup dengan baik. Ketika aku sedang marah, aku lebih memilih untuk meluapkan amarahku. Padahal aku punya pilihan untuk menahan diri yang lebih baik dan perpahala juga. Ketika aku merasa sedih dan kecewa, aku lebih seneng mengeluh dan meratapi keadaan. Padahal aku punya pilihan untuk tetap bersabar dan menghadapinya dengan tenang. Karena itu jauh lebih baik. Ya, sekilas dari resensi mengenai buku ini, emang buku ini buku yang bagus. Moga aja suatu saat aku bisa membaca keseluruhan isi novel ini dan bisa mengambil pelajaran dari setiap untaian kata yang diuraikan oleh si penulis. Cz jujur aja buat aku yang notabene belum punya penghasilan sendiri, buku ini tuh harganya relatif ga murah. Jadi, ada yang mau ngebeliin aku buku ini, buat kado ultah misalnya…hehe….