Yang aku tahu dan aku bisa lakukan saat ini hanyalah menjalani hidupku apa adanya, detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam dan hari demi hari dengan apa adanya. Tidak perlu mengeluh, tidak perlu mempertanyakan apa dan mengapa. Aku sudah lelah memikirkan apa yang belum aku miliki dan apa yang belum aku capai. Aku juga sudah begitu lelah dengan terus mengintip taman orang lain karena yang aku lihat taman orang lain selalu tampak indah dalam pandanganku. Ada yang mengatakan bahwa rumput tetangga selalu tampak lebih hijau. Padahal apa yang kita lihat belum tentu seperti itu adanya.
Ya, yang aku bisa lakukan hanyalah terus menjalani episode kehidupanku dengan sebaik mungkin sesuai dengan skenario yang telah dibuat oleh Allah. Apapun itu. Semua adalah mengenai bagaimana kita menyikapinya. Bukan masalahnya yang menjadi masalah. Tapi bagaimana respon kita terhadap masalah itu yang paling penting. Jadi apapun episode kehidupan kita, asalkan kita bisa menyikapinya dengan sikap terbaik, maka apa yang perlu dipermasalahkan lagi. Apapun itu tidak akan membuat kita gusar dan gelisah, karena kita tahu bagaimana harus meresponnya. Ya, tidak ada yang perlu kita khawatirkan dalam hidup ini jika kita bisa menyikapinya dengan baik dan selalu bergantung pada Allah dan mengembalikan segala urusan kita kepada-Nya karena tidak ada yang sebaik-baiknya yang Maha mengurus selain Dia, Allah Azza Wa Jalla...
Ya, daripada mengeluh ini dan itu yang pasti tidak akan pernah ada habisnya, kenapa kita tidak bersyukur saja atas yang kita punya saat ini? Mata yang masih bisa melihat, hidung yang masih bisa menghirup udara, mulut yang masih bisa berbicara, telinga yang masih bisa mendengar, otak yang masih bisa digunakan untuk berpikir (walaupun kayaknya udah mengalami kemunduran deh, alias udah mulai pikun...hehe), tangan dan kaki yang masih berfungsi dengan baik, organ tubuh lainnya yang masih bekerja dengan baik, nikmat Iman dan Islam, dan nikmat-nikmat lainnya yang ga mungkin disebutkan satu per satu karena saking banyaknya. Tidak cukupkan semua itu untuk membuat kita bersyukur? Kenapa harus memikirkan yang belum kita punya sampe njlimet dan sibuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain? Apa perlu Allah mengambil salah satu kenikmatannya yang telah diberikan kepada kita agar kita tersadar dan baru "ngeh" dengan apa yang kita punya? Jadi, untuk apa terus mengeluh, toh Allah juga Maha Tahu atas apa yang kita butuhkan. Jadi, serahkan saja segala urusan kita padaNya. Biarkan Allah yang mengaturnya. Tugas kita hanyalah beribadah dan memohon untuk selalu dibimbing di jalanNya dan memohon untuk diberikan apa yang terbaik menurut pandangan Allah bukan menurut pandangan kita.
Ya, yang aku bisa lakukan hanyalah terus menjalani episode kehidupanku dengan sebaik mungkin sesuai dengan skenario yang telah dibuat oleh Allah. Apapun itu. Semua adalah mengenai bagaimana kita menyikapinya. Bukan masalahnya yang menjadi masalah. Tapi bagaimana respon kita terhadap masalah itu yang paling penting. Jadi apapun episode kehidupan kita, asalkan kita bisa menyikapinya dengan sikap terbaik, maka apa yang perlu dipermasalahkan lagi. Apapun itu tidak akan membuat kita gusar dan gelisah, karena kita tahu bagaimana harus meresponnya. Ya, tidak ada yang perlu kita khawatirkan dalam hidup ini jika kita bisa menyikapinya dengan baik dan selalu bergantung pada Allah dan mengembalikan segala urusan kita kepada-Nya karena tidak ada yang sebaik-baiknya yang Maha mengurus selain Dia, Allah Azza Wa Jalla...
Ya, daripada mengeluh ini dan itu yang pasti tidak akan pernah ada habisnya, kenapa kita tidak bersyukur saja atas yang kita punya saat ini? Mata yang masih bisa melihat, hidung yang masih bisa menghirup udara, mulut yang masih bisa berbicara, telinga yang masih bisa mendengar, otak yang masih bisa digunakan untuk berpikir (walaupun kayaknya udah mengalami kemunduran deh, alias udah mulai pikun...hehe), tangan dan kaki yang masih berfungsi dengan baik, organ tubuh lainnya yang masih bekerja dengan baik, nikmat Iman dan Islam, dan nikmat-nikmat lainnya yang ga mungkin disebutkan satu per satu karena saking banyaknya. Tidak cukupkan semua itu untuk membuat kita bersyukur? Kenapa harus memikirkan yang belum kita punya sampe njlimet dan sibuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain? Apa perlu Allah mengambil salah satu kenikmatannya yang telah diberikan kepada kita agar kita tersadar dan baru "ngeh" dengan apa yang kita punya? Jadi, untuk apa terus mengeluh, toh Allah juga Maha Tahu atas apa yang kita butuhkan. Jadi, serahkan saja segala urusan kita padaNya. Biarkan Allah yang mengaturnya. Tugas kita hanyalah beribadah dan memohon untuk selalu dibimbing di jalanNya dan memohon untuk diberikan apa yang terbaik menurut pandangan Allah bukan menurut pandangan kita.