Tiba2 beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kabar yang mengejutkan bahwa suami salah satu teman se-instansi saya baru saja meninggal dunia karena sakit..betapa kagetnya saya saat itu sekaligus juga merasa sedih dan iba karena teman saya ditinggalkan oleh suami yang sangat dicintainya..saya bisa tahu betapa teman saya itu begitu mencintai suaminya dari status g-talk atau status bbm-nya..kemudian terbayang di benak saya bagaimana jika saya yang berada di posisi itu..mungkin saya tidak akan setegar dia..walaupun usia pernikahan saya dan suami saya masih terbilang baru, tentu saja saya sangat menyayanginya dan tidak mau kehilangan..saya ingin kami terus bersama membesarkan anak-anak kami sampai tua nanti sampai ajal menjemput kami..
Sungguh Allah yang Maha Tepat perhitungannya..saya sempat berpikir kenapa kejadian meninggalnya suami teman saya itu bertepatan dengan 1 tahun usia pernikahan mereka..seperti sebuah kebetulan saja..tapi tidak ada yang kebetulan di dunia ini karena semuanya sudah Allah perhitungkan dengan sebaik2nya..teman saya harus menguburkan suaminya tepat di hari 1 tahun usia pernikahan mereka yang bukan tidak mungkin mereka pasti sudah merencanakan untuk merayakan 1st anniversary mereka..tapi bukan perayaan, melainkan teman saya harus menguburkan jasad suaminya sendiri..ya, itulah takdir..hanya Allah yang Maha Tahu..Sungguh sedih saya ketika membaca status2 g-talknya..terbaca kesedihan yang begitu mendalam dari teman saya itu..
Kematian..ya, semua dari kita pasti akan mengalaminya, hari ini, besok, lusa atau entah kapan..tapi bukan itu yang jadi masalahnya..apakah kita sudah mempersiapkan bekal yang cukup untuk menemuiNya, itu yang jadi pertanyaan..terbayang kemudian apa yang saya lakukan akhir2 ini..begitu jauhnya saya dari Allah..keadaan saya yang sedang hamil menjadi alibi ketika saya melakukan ibadah seadanya..saya tidak bergegas memenuhi panggilanNya dengan alasan ingin merebahkan tubuh dulu karena lelah..ibadah seadanya hanya sekedar menggugurkan kewajiban saja..tidak ada qiyamul lail karena masih mengantuk..ibadah sunnah yang lainnya pun sudah jarang dilakukan..sungguh malu rasanya pada Allah yang sudah begitu baiknya pada saya dengan memberikan begitu banyak nikmat dan anugerahNya..tapi saya malah menghianati Allah dengan segala pemberianNya..sungguh makhluk yang tidak tahu diri saya ini..kemudian terbersit di benak saya..dulu, ketika saya terpuruk, siapa yang selalu ada untuk saya? dulu ketika saya bersedih, siapa yang selalu menyeka air mata saya dengan segala jaminanNya yang selalu membuat hati saya tenang? dulu ketika saya merasa takut, kemana saya datang untuk memohon perlindungan? mana saya yang dulu yang langsung bergegas ketika panggilanNya datang? mana saya yang dulu yang begitu syahdunya mengadukan semua jeritan hati saya di penghujung malam dan seketika itu juga saya merasa tenang? mana saya yang dulu yang tidak merasa lelah untuk menambah amalan fardhu saya dengan amalan sunnah? mana saya yang dulu yang begitu bergantungnya kepada Allah sehingga saya tidak perlu untuk mengkhawatirkan apapun di dunia ini? manaaa saya yang dulu???.
Ya Allah Yang Maha membolak-balikan hati manusia, hujamkan di hatiku rasa cinta yang tertinggi hanya padaMu, rasa cinta pada RasulMu, rasa takut hanya padaMu, rasa rindu akan jannahMu, dan semua rasa yang akan selalu mendekatkanku padaMu..Ya Rabb..raih aku kembali agar aku bisa meretas hidup di jalan yang Engkau ridhoi, karena hanya Engkau yang Maha Memberikan hidayah..aamiin..