Jumat, 23 Oktober 2009

Warna-warni kehidupan - Kisah Seorang nenek penjual koran

Sering kita menemui berbagai macam warna kehidupan ketika kita menjalani roda kehidupan ini setiap harinya. Dan karena begitu cepatnya kita berpacu dengan sang waktu, terkadang kita enggan untuk sejenak melihat apa yang terjadi di sekeliling kita. Kita seakan menjadi seorang yang egois, hanya peduli dengan diri kita sendiri. Seakan kita terus mengikuti ritme kehidupan yang kita buat sendiri. Andai saja kita mau berhenti sejenak dan melihat ada apa di sekeliling kita, maka kita akan menyadari betapa beruntungnya kita...

Ya, Allah kembali menyadarkanku betapa beruntungnya aku dengan segala nikmat yang telah dianugerahkanNya kepadaku. Tetapi terkadang aku masih sering "berontak" atas apa yang belum aku dapatkan. Allah mengingatkanku melalui seorang Nenek penjual koran yang baru saja aku temui di jalan, yang aku perkirakan usianya mungkin di atas 70 tahun. Nenek itu menjajakan koran dagangannya di perempatan jalan. Beliau berjalan di sekitar lampu merah dan menghampiri mobil serta motor satu per satu untuk menawarkan korannya. Banyak yang kemudian membeli koran nenek itu, entah karena kasihan atau memang benar-benar ingin membeli. Tetapi tidak sedikit juga yang enggan membukakan pintu kaca mobilnya. Tapi Nenek itu tidak marah sedikitpun dengan penolakan itu. Beliau hanya tersenyum dan kembali berjalan menghampiri mobil lain. Sesekali Beliau duduk di pembatas jalan untuk melepas lelah ketika lampu sudah hijau. Tidak terlihat sedikitpun raut penyesalan atas hidup yang dijalaninya. Yang ada hanyalah ucapan syukur dan mendoakan setiap orang yang membeli korannya. Aku pun akhirnya tertegun dan menghampiri Nenek itu. Aku membeli korannya jujur karena aku merasa kasihan. Aku tidak mungkin tidak membeli korannya setelah menyaksikan perjuangan Nenek itu untuk mencari sesuap nasi. Dimana hati nuraniku kalau aku hanya berdiam diri saja tanpa melakukan sesuatu?

Ah, aku jadi malu karena selama ini aku masih kurang bersyukur atas nikmat yang sudah Allah berikan kepadaku. Aku masih sering membanding-bandingkan hidupku dengan orang lain. Sering melihat ke atas. Jadi lupa bahwa aku masih jauh, jauh lebih beruntung dari orang lain. Ya, nenek itu sudah mengajarkanku satu hal, bahwa hidup itu harus selalu disyukuri apapun keadaanya. Bersyukur ketika diberi kelapangan dan ikhlas ketika diberikan ujian dan cobaan. Maka tidak ada yang perlu ditakuti lagi. Apapun itu hidup akan terasa mudah dan indah....