Selasa, 21 Juli 2009

Tragedi Bom Mega Kuningan 17 Juli 2009

17 Juli 2009 bangsa Indonesia dikagetkan oleh dua tragedi bom yang terjadi di hotel JW. Marriot dan Ritz Carlton. Bom yang telah menelan korban jiwa sekitar 9 orang tewas dan puluhan orang luka-luka ini telah menguncang Negara kita. Kejadian ini memang tidak separah kejadian bom Bali 2002, namun cukup untuk shocked therapy. Sudah lama Indonesia tidak dihebohkan dengan kejadian bom, tiba-tiba terjadi di dua tempat yang berdekatan dan merupakan hotel internasional. Kejadian ini bertepatan dengan berakhirnya pemilu dan dengan rencana kedatangan tim sepak bola MU yang sedianya akan bertanding dengan Timnas Indonesia yang sudah sebelumnya menginap di hotel JW Marriot. Namun untungnya Allah masih melindungi Timnas kita karena pada saat kejadian mereka kebetulan sedang tidak berada di hotel mereka menginap. Bukan suatu kebetulan karena tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Allah lah yang sudah mengatur sehingga pada saat kejadian mereka semua sedang berlatih di tempat lain tanpa sarapan dulu di restoran hotel tersebut. Karena jika sampai mereka sempat sarapan dulu, mungkin kita semua sudah melihat dan mendengar berita tentang mereka sebagai korban meninggal atau paling tidak korban luka-luka. Tapi untunglah Allah masih menyelamatkan mereka.

Hari jum’at adalah hari yang dipilih, setelah Pemilu selesai dan sebelum kedatangan tim MU . Benar-benar momen yang sudah direncanakan. Sehingga berkembanglah spekulasi seputar kejadian ini. Ada yang mengaitkan dengan kekalahan pasangan capres dan cawapres dalam Pemilu baru-baru ini. Ada juga yang mengaitkan dengan kejadian bom sebelumnya karena kejadian terjadi di hotel asing dimana yang menginap juga banyak orang asing dan jenis serta meteri yang digunakan dalam merakit bom juga sama. Aku yang mendengar berita pengeboman itu sangat shocked sekali. Sampai-sampai aku tidak mau melihat beritanya di TV ataupun browsing di internet. Aku seakan ingin menutup mata dan telinga terhadap berita itu. Aku cuma tanya temenku berapa yang jadi korban. Aku baru berani mang-update berita pengeboman itu keesokan harinya. Aku mriris sekali kalau harus melihat dan mendengar beritanya. Entah apa yang ada di pikiran para pelaku bom yang disinyalir adalah bom bunuh diri itu. Apa mereka tidak punya hati nurani lagi sampai-sampai tega mencelakai bahkan menghilangkan nyawa orang lain yang notabene adalah orang-orang yang tidak bersalah. Dan dengan beraninya mereka mengatakan itu adalah bagian dari jihad. Heyyy....jihad yang mana yang dengan seenaknya membunuh orang? Apa itu jihad yang diajarkan oleh Rasulullah? Apa itu jihad yang kalian agung-agungkan yang akan mengantarkan kalian ke surga? Picik sekali kalau kalian para pelaku pengeboman berpikir seperti itu. Berlindung di balik agama Islam untuk menghalalkan apa yang kalian lakukan. Asal kalian tahu saja Islam tidak mengajarkan membunuh orang dengan cara seperti itu. Islam adalah agama perdamaian yang merupakan Rahmatan lil ‘alamiin. Sekarang apa yang kalian lakukan sama saja dengan menjelek-jelekkan bahkan menginjak-injak agama kalian sendiri. Sekarang Islam dicap sebagai agama teroris. Apakah itu yang kalian inginkan???? Kalian sama saja telah menghancurkan perjuangan orang yang benar-benar ingin berdakwah di jalan Allah. Sekarang orang akan semakin antipati dengan para pendakwah sejati karena mereka akan dicap sebagai bagian dari kalian para teroris.

Apa sebenarnya yang kalian inginkan? Mengusir orang asing dari bumi pertiwi? Itukah yang kalian inginkan?
Jika memang benar demikian, tolong gunakan cara-cara yang lebih intelek. Bukan jamannya lagi sekarang berperang dengan kekerasan. Orang asing saja sekarang sudah lebih canggih dalam menjajah Negara kita. Mereka tidak lagi menggunakan senjata tajam untuk menjajah Indonesia. Tetapi mereka lebih cerdik lagi dengan menggunakan senjata yang lebih ampuh yaitu mencekoki generasi muda kita dengan budaya hedon sehingga kita lupa untuk mengisi kemerdekaan ini dengan belajar dan berusaha. Kita malah disibukkan dengan tontonan yang menarik, gaya hidup ala barat, dan yang lebih parah lagi mereka menyerang kita dengan narkoba dan minuman keras. Sehingga generasi penerus kita menjadi generasi yang sakit kemudian tidak bisa melanjutkan pembangunan. Sehingga lambat-laun bangsa kita akan semakin rusak dan lemah. Dan akhirnya mereka bisa menguasai Negara kita seutuhnya. Itulah cara yang mereka lakukan. Slowly but sure. Lambat tapi pasti. Apakah kalian para pelaku bom tahu tentang itu? Jadi kalau kalian benar-benar ingin mengusir orang asing dari bumi Indonesia, kalian bangun Negara ini dengan cara yang intelek. Jadilah orang-orang yang berguna yang dapat membangun Negara ini sehingga kita bisa membangun Negara ini tanpa bantuan asing seperti yang dilakukan oleh Negara India dan China. Dengan begitu mereka orang asing akan terusir dengan sendirinya dari tanah air kita yang kita cintai ini karena kita sudah tidak membutuhkan bantuan mereka lagi.

Lalu apa lagi yang kalian inginkan dengan melakukan pengeboman itu? Mendirikan Negara Islam kah? Lalu, ada apa dengan Negara Islam? Kita belum siap untuk semua itu. Sudahlah tidak usah berangan-angan untuk mendirikan Negara Islam kalau para penganut agama Islam sendiri pun belum dapat menjalankan Islam dengan kaffah. Bahkan kalian sendiri yang mengaku para mujahidin, sudahkah kalian menjalankan ajaran Islam dengan sebenar-benarnya? Sepertinya belum. Karena kalau sudah, tidak mungkin kalian dengan teganya melakukan pengeboman dan menghancurkan bangsa sendiri. Lebih baik kalian ber-Islam dengan benar dulu. Lagipula jihad tidak harus dengan berperang. Menuntut ilmu pun adalah bagian dari jihad. Jadi tidak perlu mengangkat senjata ataupun merakit bom lalu meledakkannya dengan tidak berperikemanusiaan seperti yang kalian lakukan untuk disebut jihad. Kalian cuma orang-orang yang pikirannya sudah dicuci oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dicekoki dengan impian-impian semu masuk surga lalu menjadi budak para teroris itu. Mereka mengaku melakukannya atas nama Islam padahal mereka sendiri tidak pantas disebut sebagai bagian dari umat Islam karena mereka telah menghancurkan Islam itu sendiri. Jika memang tragedi bom di kuningan adalah ulah jaringan yang dipimpin oleh Noordin M. Top yang adalah warga Negara Malaysia, maka aku semakin tidak respect saja kepada Negara ini. Tidak negaranya, tidak warganya, tidak henti-hentinya merugikan dan menyakiti bangsa kita. Huuuhhh….Aku tidak tahu apa yang ada di balik tragedi bom kuningan ini. Hanya pelakunya dan Allah saja yang tahu. Semoga semuanya segera terungkap dan pelakunya bisa tertangkap dan diadili dengan seberat-beratnya agar tidak terulang lagi kejadian seperti ini. Indonesia sudah lelah. Cukup dengan semua yang sudah terjadi. Biarkan kami Ya Allah membangun Negara kami dari kehancuran dan musibah yang datang bertubi-tubi kepada bangsa kami. Cukupkan semua ini Ya Allah…dan biarkan kami bangkit kembali dari keterpurukan ini menjadi bangsa yang tangguh seperti dulu lagi..Amiin..Yaa rabbal ‘alaminn…

-wallaahu ‘alam bishshowab…


Tidak ada komentar: